Dahsyatnya Shalawat dan Salam kepada Rasulullah ﷺ.
Shalawat dan salam adalah amalan yang memiliki fadhilah yang luar biasa. Bagaimana tidak, sebelum memerintahkan kita untuk bershalawat, Allah ﷻ terlebih dahulu bershalawat untuk Rasulullah ﷺ diikuti oleh para malaikat sebagaimana firman-Nya di dalam al-Qur’an..
إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيَّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلَّمُوا تَسْلِيمًا (٥٦)
“Sesungguhnya, Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”
(QS. Al -Ahzab: 56).
Bershalawat Allah ﷻ kepada Rasulullah ﷺ artinya adalah melimpahkan rahmat. Bershalawatnya para malaikat dan orang-orang beriman artinya adalah mendoakan. Pertanyaan yang sering diajukan oleh orang-orang yang tidak menyukai agama Islam adalah mengapa Rasulullah ﷺ masih minta didoakan dan minta dimintakan selamat. Akhirnya, mereka berkesimpulan bahwa Rasulullah ﷺ belum selamat.
Sesungguhnya, Rasulullah ﷺ sudah penuh rahmat. Beliau ﷺ juga penuh keselamatan. Lalu, mengapa kita harus mengucapkan shalawat dan salam untuk beliau ﷺ ? Tidak lain tujuannya ialah agar kita mendapatkan rahmat dari Allah ﷻ. Andai kata ember yang sudah penuh diisi dengan air, maka air itu akan tumpah. Bila kita mendoakan Rasulullah ﷺ agar mendapatkan rahmat dan keselamatan, rahmat dan keselamatan itu untuk kita juga. Sekali bershalawat, Allah ﷻ bahkan akan membalas shalawat kita sepuluh kali. Dalam hadits disebutkan sebagai berikut :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطِيئَاتٍ وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ.
“Barang siapa bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan mengucapkan shalawat kepadanya sepuluh kali, dihapuskan darinya sepuluh kesalahan, dan ia diangkat sepuluh derajat untuknya.” (HR. Nasai No. 1280)
Betapa luasnya rahmat Allah ﷻ. Satu kali kita bershalawat, Allah ﷻ membalas sepuluh kali. Tentu tidak sulit bagi kita untuk bershalawat. Amalan ini tidak memerlukan waktu lama, tidak memerlukan biaya, dan tidak memerlukan tenaga yang ekstra, tetapi balasannya luar biasa.
Lantaran begitu mulianya shalawat, amalan ini menjadi salah satu rukun shalat. Artinya, saat seseorang tidak membaca shalawat ketika mengerjakan shalat, maka shalatnya
tidak sah. Shalawat juga merupakan rukun khutbah menurut Imam Syafi’i, Imam Hambali, dan imam-imam lain yang sependapat dengan keduanya. Begitu mulianya shalawat, sehingga shalawat juga dibaca ketika seseorang mengawali doanya setelah memuji Allah ﷻ dan saat seseorang mengakhiri doanya. Jangan sampai seseorang berdoa tidak membaca shalawat. Sebab, shalawatnya itu yang mengantar doanya agar diterima di sisi Allah ﷻ.
Salam kepada Rasulullah ﷺ pun demikian. Begitu mulianya salam kepada Rasulullah ﷺ membuat seseorang yang saat shalat tidak mengucap salam kepada Rasulullah ﷺ maka shalatnya tidak sah. Oleh karena itulah, setiap membaca tasyahud kita membaca lafazh berikut ini.
السَّلامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
Assalaamu ‘alaika ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh
“Semoga keselamatan, rahmat Allah ﷻ, dan berkah-Nya bagimu, wahai Nabi ﷺ.”
Ada berpuluh redaksi shalawat. Namun, di sini akan disampaikan beberapa redaksi saja. Insya Allah, lain waktu akan disampaikan berbagai redaksi yang lain.
صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ.
Shallallaahu ‘alaa Muhammadin.
“Semoga Allah melimpahkan rahmat atas Nabi Muhammad ﷺ.”
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
Allaahumma shalli wa sallim ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aali sayyidinaa Muhammad.
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan keselamatan bagi junjungan kami, Nabi Muhammad ﷺ dan keluarga junjungan kami, Nabi Muhammad ﷺ.”
Adapun lafal shalawat yang afdhal ialah sebagai berikut :
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى أَلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَلَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجيد.
“Ya Allah, limpahkan shalawat kepada Muhammad ﷺ dan keluarga Muhammad ﷺ, sebagaimana yang telah Engkau. limpahkan pada Ibrahim dan keluarganya, berkahilah Muhammad ﷺ dan keluarganya sebagaimana Engkau memberkahi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya, Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.”
Meskipun demikian, bukan berarti redaksi-redaksi shalawat yang lain tidak diperbolehkan atau tidak utama. Masing-masing shalawat memiliki fadhilah-fadhilah tertentu.
Bershalawat kepada Rasulullah ﷺ merupakan bukti kecintaan seseorang kepada beliau ﷺ. Dan, orang yang mencintai Rasulullah ﷺ kelak akan masuk surga bersama beliau ﷺ.
Alangkah berbahagianya orang yang kelak masuk surga. Dan, akan jauh lebih bahagia orang yang m masuk surga bersama Rasulullah ﷺ. Bukankah surga untuk beliau ﷺ adalah surga yang high class ? Dan, itu bisa dicapai dengan mencintai Allah ﷻ dan Rasulullah ﷺ. Salah satu cara mencintai Rasulullah ﷺ ialah dengan memperbanyak membaca shalawat.
Keutamaan lain daripada membaca shalawat ialah bahwasanya kedudukan orang pada hari kiamat kelak ditentukan pula dengan shalawatnya. Barang siapa memperbanyak membaca shalawat, maka kedudukannya akan lebih dekat kepada Rasulullah ﷺ sebagaimana dalam hadits disebutkan berikut ini :
أَوْلَى النَّاسِ بِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً.
“Orang yang paling dekat denganku pada hari kiamat adalah yang paling banyak bershalawat kepadaku.” (HR. Tirmidzi No. 446)
Ternyata untuk dekat dengan Rasulullah ﷺ tidak disyaratkan dekat masa hidupnya dengan beliau ﷺ, dekat dengan tempat tinggal beliau ﷺ, dan tidak disyaratkan ada hubungan nasab dengan beliau ﷺ. Syaratnya sederhana, yaitu hanya memperbanyak shalawat. Semakin banyak membaca shalawat, kelak di akhirat akan dekat dengan beliau ﷺ. Apakah kita masih malas untuk mendekatkan diri kepada beliau ﷺ ? Jika memang ingin dekat dengan beliau ﷺ, perbanyaklah membaca shalawat dan salam untuk beliau ﷺ. Jika salam kepada sesama Muslim yang bukan Rasulullah ﷺ saja pahalanya banyak, tentu salam kepada Rasulullah ﷺ pahalanya jauh lebih banyak. Dan satu hal yang pasti, amal seseorang ada kalanya diterima dan ada kalanya ditolak oleh Allah ﷻ kecuali shalawat. Shalawat adalah amal yang dijamin diterima oleh Allah ﷻ. Sebab, tidak mungkin seseorang mendoakan Rasulullah ﷺ lalu Allah ﷻ menolaknya.
والله أعلمُ