DZIKIR DALAM AS-SUNNAH
Diriwayatkan dari Abu Hurairah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا, ia berkata, “Rasulullah ﷺ bersabda, Allah ﷻ berfirman :
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ حِينَ يَذْكُرُنِي إِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ هُمْ خَيْرٌ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ مِنِّي شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً.
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id dan Zuhair bin Harb – dan lafadh ini milik Qutaibah- mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata, Nabi ﷺ bersabda, “Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, ‘Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan bersamanya selama ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam sekumpulan orang maka Aku akan mengingatnya dalam sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus darinya. Jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku akan mendekat kepada-Nya satu hasta, jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa, dan jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari.” Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dari Al A’masy dengan sanad ini, namun dia tidak menyebutkan kalimat, ‘Jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa.” (HR. Muslim No. 4832)
Rasulullah ﷺ bersabda :
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا مَرْحُومُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ عَنْ أَبِي نَعَامَةَ السَّعْدِيِّ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ خَرَجَ مُعَاوِيَةُ عَلَى حَلْقَةٍ فِي الْمَسْجِدِ فَقَالَ مَا أَجْلَسَكُمْ قَالُوا جَلَسْنَا نَذْكُرُ اللَّهَ قَالَ آللَّهِ مَا أَجْلَسَكُمْ إِلَّا ذَاكَ قَالُوا وَاللَّهِ مَا أَجْلَسَنَا إِلَّا ذَاكَ قَالَ أَمَا إِنِّي لَمْ أَسْتَحْلِفْكُمْ تُهْمَةً لَكُمْ وَمَا كَانَ أَحَدٌ بِمَنْزِلَتِي مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَقَلَّ عَنْهُ حَدِيثًا مِنِّي وَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ عَلَى حَلْقَةٍ مِنْ أَصْحَابِهِ فَقَالَ مَا أَجْلَسَكُمْ قَالُوا جَلَسْنَا نَذْكُرُ اللَّهَ وَنَحْمَدُهُ عَلَى مَا هَدَانَا لِلْإِسْلَامِ وَمَنَّ بِهِ عَلَيْنَا قَالَ آللَّهِ مَا أَجْلَسَكُمْ إِلَّا ذَاكَ قَالُوا وَاللَّهِ مَا أَجْلَسَنَا إِلَّا ذَاكَ قَالَ أَمَا إِنِّي لَمْ أَسْتَحْلِفْكُمْ تُهْمَةً لَكُمْ وَلَكِنَّهُ أَتَانِي جِبْرِيلُ فَأَخْبَرَنِي أَنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبَاهِي بِكُمْ الْمَلَائِكَةَ.
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Marhum bin ‘Abdul ‘Aziz dari Abu Na’amah As Sa’di dari Abu ‘Utsman dari Abu Sa’id Al Khudri dia berkata, “Pada suatu hari Mu’awiyah melewati sebuah halaqah (majelis) di masjid. Kemudian ia bertanya, ‘Majelis apakah ini ?’ Mereka menjawab, ‘Kami duduk di sini untuk berzikir kepada Allah ‘Azza wa Jalla.’ Mu’awiyah bertanya lagi, ‘Demi Allah ﷻ, benarkah kalian duduk-duduk di sini hanya untuk itu ?’ Mereka menjawab, ‘Demi Allah ﷻ, kami duduk hanya untuk itu.’ Kata Mu’awiyah selanjutnya, ‘Sungguh saya tidak menyuruh kalian bersumpah karena mencurigai kalian. Karena tidak ada orang yang menerima hadits dari Rasulullah ﷺ yang lebih sedikit daripada saya.’ Sesungguhnya Rasulullah ﷺ pernah melewati halaqah para sahabatnya. Lalu Rasulullah ﷺ bertanya: ‘Majelis apa ini?’ Mereka menjawab, ‘Kami duduk untuk berzikir kepada Allah ﷻ dan memuji-Nya atas hidayah-Nya berupa Islam dan anugerah-Nya kepada kami.’ Rasulullah ﷺ bertanya lagi: ‘Demi Allah ﷻ, apakah kalian duduk di sini hanya untuk ini ?’ Mereka menjawab, ‘Demi Allah ﷻ, kami duduk-duduk di sini hanya untuk ini.’ Kata Rasulullah selanjutnya: ‘Sungguh aku menyuruh kalian bersumpah bukan karena mencurigai kalian. Tetapi karena aku pernah didatangi Jibril alaihis-salam. Kemudian ia memberitahukan kepadaku bahwasanya Allah ‘Azza wa Jalla membanggakan kalian di hadapan para malaikat.’ (HR. Muslim, Hadits No. 4869 )
Diriwayatkan dari Abu Hurairah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا dan Abu Sa’id Al-Khudri , keduanya bersaksi bahwa Rasulullah ﷺ bersabda :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَابْنُ بَشَّارٍ قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ سَمِعْتُ أَبَا إِسْحَقَ يُحَدِّثُ عَنْ الْأَغَرِّ أَبِي مُسْلِمٍ أَنَّهُ قَالَ أَشْهَدُ عَلَى أَبِي هُرَيْرَةَ وَأَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّهُمَا شَهِدَا عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ لَا يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُونَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا حَفَّتْهُمْ الْمَلَائِكَةُ وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ.
“Tidaklah suatu kaum yang duduk berkumpul untuk mengingat Allah ﷻ, kecuali dinaungi oleh para malaikat, dilimpahkan kepada mereka rahmat, akan diturunkan kepada mereka ketenangan, dan Allah ‘Azza wa Jalla akan menyebut-nyebut mereka di hadapan para makhluk yang ada di sisi-Nya.
(HR. Muslim No. 4868 )
Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’aria, ia berkata, “Nabi ﷺ bersabda :
مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لَا يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ.
“Permisalan orang yang mengingat Rabb-nya dengan orang yang tidak mengingat Rabb-nya seperti orang yang hidup dengan yang mati.”
(HR. Bukhari No. 5928 )
Diriwayatkan dari Abu Hurairah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا, ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda :
سَبَقَ الْمُفَرِّدُونَ قَالُوا وَمَا الْمُفَرِّدُونَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الذَّاكِرُونَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتُ.
“Telah menang para mufarridun.’ Para sahabat bertanya, ‘Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan mufarridun ?’ Beliau ﷺ menjawab, ‘Yaitu orang-orang (laki-laki/perempuan) yang banyak berzikir kepada Allah.” (HR. Muslim No. 4834 )
Diriwayatkan dari Abu Darda, ia berkata, “Rasulullah ﷺ bersabda :
أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ وَأَزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيكِكُمْ وَأَرْفَعِهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ الذَّهَبِ وَالْوَرِقِ وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أَعْنَاقَكُمْ قَالُوا بَلَى قَالَ ذِكْرُ اللَّهِ تَعَالَى.
“Maukah aku beritahukan kepada kalian mengenai amalan kalian yang terbaik, dan yang paling suci di sisi Raja (Allah) kalian, paling tinggi derajatnya, serta lebih baik bagi kalian daripada menginfakkan emas dan perak, serta lebih baik bagi kalian daripada bertemu dengan musuh kemudian kalian memenggel leher mereka dan mereka memenggal leher kalian ?” Mereka berkata, ya. Beliau ﷺ berkata, “Berzikir kepada Allah Ta’ala.”
(HR. Tirmidzi No. 3299)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا, ia berkata, “Rasulullah ﷺ bersabda :
مَا مِنْ قَوْمٍ يَقُومُونَ مِنْ مَجْلِسٍ لَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ فِيهِ إِلَّا قَامُوا عَنْ مِثْلِ جِيفَةِ حِمَارٍ وَكَانَ لَهُمْ حَسْرَةً.
“Tidaklah suatu kaum bangkit dari tempat duduknya, dan mereka tidak menyebut nama Allah dalam majelis tersebut, melainkan mereka seperti bangun dari tempat yang semisal dengan bangkai himar, dan kelak akan menjadi penyesalan baginya (di akhirat).” (HR. Abu Daud No. 4214)
Hadits Qudsi Dalam Riwayat Bukhari
Bukhari meriwayatkan, “Qutaibah bin Sa’id menga- takan kepada kami, Jarir telah berkata kepada kami, dari Al A’masy, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا, ia berkata, sesungguhnya Rasulullah ﷺ bersabda :
إِنَّ لِلَّهِ مَلَائِكَةً يَطُوفُونَ فِي الطُّرُقِ يَلْتَمِسُونَ أَهْلَ الذِّكْرِ فَإِذَا وَجَدُوا قَوْمًا يَذْكُرُونَ اللَّهَ تَنَادَوْا هَلُمُّوا إِلَى حَاجَتِكُمْ قَالَ فَيَحُفُّونَهُمْ بِأَجْنِحَتِهِمْ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا قَالَ فَيَسْأَلُهُمْ رَبُّهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ مِنْهُمْ مَا يَقُولُ عِبَادِي قَالُوا يَقُولُونَ يُسَبِّحُونَكَ وَيُكَبِّرُونَكَ وَيَحْمَدُونَكَ وَيُمَجِّدُونَكَ قَالَ فَيَقُولُ هَلْ رَأَوْنِي قَالَ فَيَقُولُونَ لَا وَاللَّهِ مَا رَأَوْكَ قَالَ فَيَقُولُ وَكَيْفَ لَوْ رَأَوْنِي قَالَ يَقُولُونَ لَوْ رَأَوْكَ كَانُوا أَشَدَّ لَكَ عِبَادَةً وَأَشَدَّ لَكَ تَمْجِيدًا وَتَحْمِيدًا وَأَكْثَرَ لَكَ تَسْبِيحًا قَالَ يَقُولُ فَمَا يَسْأَلُونِي قَالَ يَسْأَلُونَكَ الْجَنَّةَ قَالَ يَقُولُ وَهَلْ رَأَوْهَا قَالَ يَقُولُونَ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا رَأَوْهَا قَالَ يَقُولُ فَكَيْفَ لَوْ أَنَّهُمْ رَأَوْهَا قَالَ يَقُولُونَ لَوْ أَنَّهُمْ رَأَوْهَا كَانُوا أَشَدَّ عَلَيْهَا حِرْصًا وَأَشَدَّ لَهَا طَلَبًا وَأَعْظَمَ فِيهَا رَغْبَةً قَالَ فَمِمَّ يَتَعَوَّذُونَ قَالَ يَقُولُونَ مِنْ النَّارِ قَالَ يَقُولُ وَهَلْ رَأَوْهَا قَالَ يَقُولُونَ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا رَأَوْهَا قَالَ يَقُولُ فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْهَا قَالَ يَقُولُونَ لَوْ رَأَوْهَا كَانُوا أَشَدَّ مِنْهَا فِرَارًا وَأَشَدَّ لَهَا مَخَافَةً قَالَ فَيَقُولُ فَأُشْهِدُكُمْ أَنِّي قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ قَالَ يَقُولُ مَلَكٌ مِنْ الْمَلَائِكَةِ فِيهِمْ فُلَانٌ لَيْسَ مِنْهُمْ إِنَّمَا جَاءَ لِحَاجَةٍ قَالَ هُمْ الْجُلَسَاءُ لَا يَشْقَى بِهِمْ جَلِيسُهُمْ.
“Sesungguhnya Allah memiliki malaikat yang selalu berkeliling di jalan-jalan, dan mencari-cari majelis zikir, jika mereka mendapati suatu kaum yang berzikir kepada Allah ﷻ mereka saling memanggil, ‘Kemarilah terhadap apa yang kalian cari.’ Lalu mereka pun datang seraya menaungi kaum tersebut dengan sayapnya sehingga memenuhi langit bumi. Maka Rabb mereka bertanya padahal Dia lebih tahu dari mereka, ‘Apa yang dikatakan oleh hamba-Ku ?’ Para malaikat menjawab, ‘Mereka menyucikan Engkau, memuji Engkau, mengagungkan Engkau.’ Allah ﷻ berfirman: ‘Apakah mereka melihat-Ku ?’ Para malaikat menjawab, ‘Tidak, demi Allah ﷻ mereka tidak melihat-Mu.’ Allah ﷻ berfirman: ‘Bagaimana sekiranya mereka melihat-Ku ?’ Para malaikat menjawab, ‘Sekiranya mereka dapat melihat-Mu pasti mereka akan lebih giat lagi dalam beribadah, lebih dalam mengagungkan dan memuji Engkau, dan lebih banyak lagi menyucikan Engkau, ‘ Allah ﷻ berfirman: ‘Lalu apa yang mereka minta ?’ Para malaikat menjawab, ‘Mereka meminta surga.’ Allah ﷻ berfirman: ‘Apakah mereka telah melihatnya ?’ Para malaikat menjawab, ‘Belum, demi Allah ﷻ mereka belum pernah melihatnya.’ Allah ﷻ berfirman: ‘Bagaimana sekiranya mereka telah melihatnya ?’ Para malaikat menjawab, ‘Jika mereka melihatnya tentu mereka akan lebih berkeinginan lagi dan antusias serta sangat mengharap.’ Allah ﷻ berfirman: ‘Lalu dari apakah mereka meminta berlindung ?’ Para malaikat menjawab, ‘Dari api neraka.’ Allah ﷻ berfirman: ‘Apakah mereka telah melihatnya ?’ Para malaikat menjawab, ‘Belum, demi Allah ﷻ wahai Rabb, mereka belum pernah melihatnya sama sekali.’ Allah ﷻ berfirman: ‘Bagaimana jika seandainya mereka melihatnya ?’ Para malaikat menjawab, ‘Tentu mereka akan lari dan lebih takut lagi.” Beliau ﷺ melanjutkan: ‘Allah ﷻ berfirman: ‘Sesungguhnya Aku telah mempersaksikan kepada kalian bahwa Aku telah mengampuni mereka.’ Beliau ﷺ melanjutkan, ‘Salah satu dari malaikat berkata, ‘Sesungguhnya diantara mereka ada si fulan yang datang untuk suatu keperluan ?’ Allah ﷻ berfirman: ‘Mereka adalah suatu kaum yang majelis mereka tidak ada kesengsaraannya bagi temannya.” (HR. Bukhari No. 5929 )
Penjelasan :¹
Makna “Para malaikat tersebut mencari orang-orang yang sedang berdzikir terkandung dalam riwayat Muslim: “Para malaikat yang berjalan di bumi mencari majlis dzikir.” Yaitu para malaikat yang berdzikir kepada Allah ﷻ dalam majlis itu. “Mereka saling menyeru, ‘Kemarilah…” maksudnya satu sama lain berseru dan memanggil, “Kemarilah menuju apa yang kalian cari, yaitu kesenangan kalian.”Lalu para malaikat itu menyelimuti mereka dengan sayapnya” yakni sayap-sayap mereka mengitari mereka dengan sayap-sayap mereka dan memenuhi ruang angkasa hingga langit dunia.
“Padahal Dia lebih tahu atas keadaan mereka” adalah kalimat untuk menolak kesamaran ketidaktahuan ketika bertanya. Hikmah terkait pertanyaan Allah ﷻ kepada malaikat tentang hamba-hamba-Nya adalah sebagai penjelasan keutamaan Adam atas para malaikat yang mengatakan, ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau ?” Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
وَاِ ذْ قَا لَ رَبُّكَ لِلْمَلٰٓئِكَةِ اِنِّيْ جَا عِلٌ فِى الْاَ رْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَا لُوْۤا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَآءَ ۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَـكَ ۗ قَا لَ اِنِّيْۤ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ. (٣٠)
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 30)
Maknanya, para malaikat bersaksi untuk anak-anak cucu Adam bahwa mereka juga memahasucikan dan mengagungkan Allah ﷻ meski tidak terlihat di hadapan mata, meski dalam diri mereka terdapat banyak syahwat, sementara para malaikat tidak punya syahwat. Kata-kata ini sekaligus merupakan pengakuan para malaikat akan kemuliaan anak-anak Adam.
“Mereka kaum yang duduk itu, tidaklah celaka orang yang duduk bersama mereka.” Allah ﷻ mengampuni orang yang menghadiri majlis mereka meski karena keperluan pribadi dan bukan hadir untuk ikut berdzikir. Karena, duduk di majlis dzikir itu menghidupkan hati yang mati. Hati mati menjadi hidup karenanya, meski tidak berniat menghadirinya. Karunia Allah ﷻ amat luas. Ini menunjukkan kemuliaan majlis-majlis dzikir dan ibadah, juga keutamaan menghadiri majlis-majlis ini. Majlis dzikir mencakup berbagai jenis ibadah, seperti mempelajari ilmu, membaca Al-Quran, berdzikir, membaca tahlil, dan lainnya. Inilah majlis-majlis cahaya dan kehidupan. Wallahu a’lam.
Hadits Qudsi dari Kitab Shahih Muslim
Diriwayatkan dari Abu Hurairah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda :
إِنَّ لِلَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى مَلَائِكَةً سَيَّارَةً فُضُلًا يَتَتَبَّعُونَ مَجَالِسَ الذِّكْرِ فَإِذَا وَجَدُوا مَجْلِسًا فِيهِ ذِكْرٌ قَعَدُوا مَعَهُمْ وَحَفَّ بَعْضُهُمْ بَعْضًا بِأَجْنِحَتِهِمْ حَتَّى يَمْلَئُوا مَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَإِذَا تَفَرَّقُوا عَرَجُوا وَصَعِدُوا إِلَى السَّمَاءِ قَالَ فَيَسْأَلُهُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ مِنْ أَيْنَ جِئْتُمْ فَيَقُولُونَ جِئْنَا مِنْ عِنْدِ عِبَادٍ لَكَ فِي الْأَرْضِ يُسَبِّحُونَكَ وَيُكَبِّرُونَكَ وَيُهَلِّلُونَكَ وَيَحْمَدُونَكَ وَيَسْأَلُونَكَ قَالَ وَمَاذَا يَسْأَلُونِي قَالُوا يَسْأَلُونَكَ جَنَّتَكَ قَالَ وَهَلْ رَأَوْا جَنَّتِي قَالُوا لَا أَيْ رَبِّ قَالَ فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْا جَنَّتِي قَالُوا وَيَسْتَجِيرُونَكَ قَالَ وَمِمَّ يَسْتَجِيرُونَنِي قَالُوا مِنْ نَارِكَ يَا رَبِّ قَالَ وَهَلْ رَأَوْا نَارِي قَالُوا لَا قَالَ فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْا نَارِي قَالُوا وَيَسْتَغْفِرُونَكَ قَالَ فَيَقُولُ قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ فَأَعْطَيْتُهُمْ مَا سَأَلُوا وَأَجَرْتُهُمْ مِمَّا اسْتَجَارُوا قَالَ فَيَقُولُونَ رَبِّ فِيهِمْ فُلَانٌ عَبْدٌ خَطَّاءٌ إِنَّمَا مَرَّ فَجَلَسَ مَعَهُمْ قَالَ فَيَقُولُ وَلَهُ غَفَرْتُ هُمْ الْقَوْمُ لَا يَشْقَى بِهِمْ جَلِيسُهُمْ.
“Sesungguhnya Allah ﷻ Yang Mahasuci dan Mahatinggi mempunyai beberapa malaikat yang terus berkeliling mencari majelis zikir. Apabila mereka telah menemukan majelis zikir tersebut, maka mereka terus duduk di situ dengan menyelimutkan sayap sesama mereka hingga memenuhi ruang antara mereka dan langit yang paling bawah. Apabila majelis zikir itu telah usai, maka mereka juga berpisah dan naik ke langit.’ Kemudian Rasulullah ﷺ meneruskan sabdanya: ‘Selanjutnya mereka ditanya Allah Subhanahu wa Ta’ala, Dzat Yang sebenarnya Mahatahu tentang mereka: ‘Kalian datang dari mana ?’ Mereka menjawab, ‘Kami datang dari sisi hamba-hamba-Mu di bumi yang selalu bertasbih, bertakbir, bertahmid, dan memohon kepada-Mu ya Allah.’ Lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala bertanya: ‘Apa yang mereka minta ?’ Para malaikat menjawab, ‘Mereka memohon surga-Mu ya Allah.’ Allah Subhanahu wa Ta’ala bertanya lagi: ‘Apakah mereka pernah melihat surga-Ku ?’ Para malaikat menjawab, ‘Belum. Mereka belum pernah melihatnya ya Allah.’ Allah Subhanahu wa Ta’ala berkata, ‘Bagaimana seandainya mereka pernah melihat surga-Ku ?’ Para malaikat berkata, ‘Mereka juga memohon perlindungan kepada-Mu ya Allah.’ Allah Subhanahu wa Ta’ala balik bertanya: ‘Dari apa mereka meminta perlindungan kepada-Ku ?’ Para malaikat menjawab, ‘Mereka meminta perlindungan kepada-Mu dari neraka-Mu ya Allah.’ Allah Subhanahu wa Ta’ala bertanya: ‘Apakah mereka pernah melihat neraka-Ku ?’ Para malaikat menjawab, ‘Belum. Mereka belum pernah melihat neraka-Mu ya Allah.’ Allah Subhanahu wa Ta’ala berkata, ‘Bagaimana seandainya mereka pernah melihat neraka-Ku ?’ Para malaikat berkata, ‘Ya Allah, sepertinya mereka juga memohon ampun (beristighfar) kepada-Mu ?’ Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menjawab, ‘Ketahuilah hai para malaikat-Ku, sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka, memberikan apa yang mereka minta, dan melindungi mereka dari neraka.’ Para malaikat berkata, ‘Ya Allah, di dalam majelis mereka itu ada seorang hamba yang berdosa dan kebetulan hanya lewat lalu duduk bersama mereka.’ Maka Allah menjawab, ‘Ketahuilah bahwa sesungguhnya Aku akan mengampuni orang tersebut. Sesungguhnya mereka itu adalah suatu kaum yang teman duduknya tidak akan celaka karena mereka.” (HR. Muslim No. 4854 )